Jumat, 18 November 2016

Makalah Trilogi Ketamansiswaan



DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………  2
BAB 1 Pendahuluan……………………………………………………………………………. 3
            Latar Belakang………………………………………………………………………..    3
            Rumusan Masalah……………………………………………………………………    3
            Tujuan…………………………………………………………………………………   4
BAB 2 Pembahasan……………………………………………………………………………. 5
TRILOGI  TAMANSISWA…………………………………………………………    5
CITA-CITA MANUSIA SALAM dan BAHAGIA, DUNIA TERTIB DAMAI….   6
TRI SAKTI MENURUT KI HADJAR DEWANTARA………………………….    7 
KI HADJAR DEWANTARA DENGAN TRI PANTANGAN……………………   8
TRI HAYU……………………………………………………………………………  10
TRI SENTRA PENDIDIKAN……………………………………………………….11
TRI NGA –NGERTI –NGRASA -NGLAKONI …………………………………..14
TRILOGI KEPEMIMPINAN………………………………………………………15
TRI PANTANGAN…………………………………………………………………15
KONTINU…………………………………………………………………………..16
BAB 3 Kesimpulan…………………………………………………………………………….18
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………19



KATA PENGANTAR

Piji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa  atas selesainya tugas yang berjudul “TRILOGI TAMANSISWA”. Atas dukungan moral dan materi yang di berikan dalam penyusunan tugas ini,maka kami mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1.Bapak Drs.Sutikno selaku dosen pembimbing mata kuliah KETAMANSISWAAN 1 pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa kelas 1C, yang telah memberikan ide dan saran guna perbaikan tugas yang kami buat.
Kami menyadari bahwa tugas ini belumlah sempurna.Oleh karena itu,saran dan keritik yang membangun dari rekan-rekan sangat di butuhkan untuk penyempurnaan tugas ini.

Yogyakarta 16 Oktober 2016

Kelompok 7







BAB 1
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Trilogi adalah kesatuan gagasan atau pokok pikiran yang dituangkan dalam tiga bagian yang saling berhubung.Dalam ranah kesusastraan, istilah ini memiliki arti seri karya yang terdiri atas tiga satuan yang saling berhubungan dan mengembangkan satu tema.Trilogi juga dapat diterapkan dalam industri film, hiburan televise, manajemen organisasi, tata kelola pemerintahan, dan kepentingan lain.
Antara Trilogi yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.Jika salah satu dari trilogy tersebut tidak di amalkan maka akan  pincang atau tidak seimbang.mengamalkannya dengan sadar dan menerapkannya dengan penuh tanggung  jawab.
2.   Rumusan Masalah
            Berdasarkan ltar belakang di atas penyusun merumuskan masalah yang akan di bahas dalam rangkuman ini sebagai berikut:
a.       Apa pengertian Trilogi Tamansiswa?
b.      Menguraikan cita-cita Manusia Salam dan Bahagia?
c.       Uraian tentanf Trisakti Jiwa?
d.      Tri Pantangan?
e.       Tri Hayu?
f.       Apakah dimaksd Tri Sentra Pendidikan?
g.      Gambaran tentang Tri Nga?
h.      Menguraikan Tentang Trilogi Kepemimpinan?
i.        Tri Pantangan?
j.        Tri Kon?


 3.  Tujuan
Tujuan disusunnya Rangkuman (Tugas) ini adalah untukmemberikan pemahaman tentang Trilogi Tamansiswa :
Dapat memahami dan menguraikan :
a.       Apa pengertian Trilogi Tamansiswa?
b.      Menguraikan cita-cita Manusia Salam dan Bahagia?
c.       Uraian tentanf Trisakti Jiwa?
d.      Tri Pantangan?
e.       Tri Hayu?
f.       Apakah dimaksd Tri Sentra Pendidikan?
g.      Gambaran tentang Tri Nga?
h.      Menguraikan Tentang Trilogi Kepemimpinan?
i.        Tri Pantangan?
j.        Tri Kon?










BAB 2
PEMBAHASAN

1.      TRILOGI  TAMANSISWA
Trilogi adalah kesatuan gagasan atau pokok pikiran yang dituangkan dalam tiga bagian yang saling berhubung.Dalam ranah kesusastraan, istilah ini memiliki arti seri karya yang terdiri atas tiga satuan yang saling berhubungan dan mengembangkan satu tema.Trilogi juga dapat diterapkan dalam industri film, hiburan televise, manajemen organisasi, tata kelola pemerintahan, dan kepentingan lain.Adapun Tri tersebut adalah sebagai berikut :
a)      Trisakti
Yang dimaksud Trisakti adalah untuk melaksanakan segala sesuatu maka harus ada kombinasi yang sinergis antara hasil olah piker, hasil olah rasa, serta motivasi yang kuat didalam dirinya.Jadi jika kita hanya mengandalkan salah satu diantaranya maka tidak akan berhasil.
b)      Trihayu
Trihayu adalah kegiatan apapun yang diperbuat oleh seseorang hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri,bagi bangsa, bagi sesama.Jadi, jika sesuatu perbuatan seseorang hanya menguntungkan dirinya saja maka akan bersifat individualistik.
c)      Tri kepemimpinan
Tri Kepemimpinan adalah jika kita berada didepan menjadi pemimpin kita harus menjadi teladan.Ketika berada ditengah-tengah harus bisa membangun semangat, dan ketika berada dibelakang harus mampu mendorong orang-orang dan pihak-pihak yang dipimpinnya.
d)     Tri Pantangan
Tri Pantangan adalah kita tidak boleh menggunakan harta orang lain secara tidak benar, jika ingin hidup aman, tentram, tertib, salam dan bahagia.Contohnya : Korupsi, menyalahkan jabatan dan bermain wanita.
e)      Tri Pusat Pendidikan
Di  dalam Tri Pusat Pendidikan ini mempunyai tiga lingkungan pendidikan yaitu:
·         Lingkungan keluarga, didalam keluarga kita diajari tentang budi pekerti, keagamaan, dan kemasyarakatan.
·         Lingkungan sekolah, kita diajarkan untuk mengenal ilmu pengetahuan, kecerdasan, dan pengembangan budi pekerti.
·         Lingkungan masyarakat, dilingkungan ini kita diajarkan untuk pengembangkan keterampilan dan latihan kecukupan.
f)       Tringa
Tringa merupakan singkatan dari , “Ngert-Ngrasa-Nglakoni” yang sekarang sering dikenal dengan cognitive, afektif, pschyo motoric yang mengandung makna, tujuan belajar itu pada dasarnya ialah meningkatkan pengetetahuan tentang apa yang harus kita pelajari, mengasah rasa, untuk meningkatkan pemahaman tentang apa yang kita ketahui, serta meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan apa yang kita pelajari.
g)      Tri Pantangan
Hidup aman, tertib, tentram, salam dan bahagia maka kita hrus menjauhi pantangan yaitu sebagai berikut :
·         Jangan menggunakan wewenang atau kekuasaan.
·         Jangan menyalahgunakan atau menyeleweng dibidang keuangan.
·         Jangan melanggar kesusilaan atau jangan mendzalimi sesame manusia.

2.      CITA-CITA MANUSIA SALAM dan BAHAGIA, DUNIA TERTIB DAMAI
Cita-cita manusia salam dan bahagia,dunia terbaik damai yaitu selamat lahirnya dan bahagia batinnya, yaitu dengan mencapai kecukupan sandang pangan keperluan jasmaniah dan bebas merdeka jiwanya, bebas dari gangguan lahir dan batin.Orang tidak akan pernah bahagia apabila hidupnya hanya dengan kecukupan makanandan pakaian kalau dia hidup dalam ketidakbebasan dan ketakutan.Kecukupan sandang pangan tanpa kebebasan dan kemerdekaan jiwa, tak akan memberi bahgaia.Sebaliknya kebahagiaan tak aka ada selama orang masih menderita kekurangan keperluan jasmaninya.


3 . TRI SAKTI MENURUT KI HADJAR DEWANTARA
Tri Sakti sebagai haluan pendidikan adalah ajian sakti hamemayu hayuning manungso warisan pendahulu republik untuk tetap menjaga semangat proklamasi 17 agustus 1945 yang berdasar semangat gotong royong.
Sejak pilihan sidang BPUPKI jatuh ke paham integritas, maka sikap bangsa ini sangat jelas ketika di dunia ini ada dua paham yang saling berseberangan, yaitu :
a)      Individualisme
b)      Kelas atau golongan
Bebas dalam berpolitik yang muncul dalam konstitusi sebagai non blok adalah perwujudan semangat kemandirian bangsa.Politik bebas dan aktif itu menghendaki kemandirian bangsa sebagai syarat dan itu hanya bisa dibangun melalui pendidikan.
Politik non blok adalah pilihan yang tidak memihak terhadap salah satu blok, entah blok barat atau blok timur (Soekarno, SU, PBB XV, 30 september 1960)
Pendidikan Indonesia adalah usaha untuk memerdekakan batin dan lahir sehingga manusia tidak tergantung kepada orang lain akan tetapi bersandar atas kekuasaan sendiri ( Pendidikan Tamansiswa).
Tri Sakti adalah pidato Soekarno di sidang umum MPR 5 ke tiga pada tanggal 11 April 1965.
“Memang di dalam situasi nasional dan internasional dewasa ini, maka Tri Sakti kita, yaitu berdaulat dan bebas dalam politik, kepripadian dalam kebudayaan berdikari di bidang ekonomi, non senjata yang paling ampuh ditangan seluruh rakyat kita, ditangan seluruh rakyat kita, ditangan prajurit-prajurit Revolusi Nasional kita yang maha dasyat sekarang itu”
Trisakti harus menjadi Haluan pendidikan, mengapa?Karena Hakikat Tri Sakti adalah pemupukan rasa solidaritas bangsa, rasa kemandirian bangsa, rasa kebanggaan bangsa dalam segala kebergam sehingga sehingga rasa iitu menjadi pengikut semangat persatuan dan kesatuan bangsa seperti tertera dalam Haluan Negara Bhineka Tunggal Ika.Dalam hal ini, pendidikan bagi Ki Hadjar Dewantara adalah tempat dimana benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan dan kebudayaan disertai agar unsure-unsur peradaban dan kebudayaan tersebut dapat tumbuh sebaik-baiknya dan dapat diteruskan kepada generasi-generasi kegenarisi.
4. KI HADJAR DEWANTARA DENGAN TRI PANTANGAN
Tri Pantangan berate gagasan yang telah dicangkan oleh salam seorang tokoh pahlawan nasional atau di bidang pendidikan Ki Hadjar Dewantara alias Raden Mas Suwardi Suryaningrat tentang Tri Pantangan yaitu tiga larangan yang harus dijauhi, ternyata bukan dijauhi bahkan didekati dan disuburkan dan makin dikembangkan sehingga mengakibatkan kerusakan dari segala itu.
a)      Penyusunan gunaan kekuasaan (penyalah gunaan) wewenang, penyelah gunaan amanat)
b)      Penyalah gunaan keuangan.
c)      Pager ayu atau susila, yang oleh pemerintah dikenal dengan PP 10.
Contohnya : Dikampung-kampung atau pelosok yang namanya kawin kyai menjamur.Padahal pemerintah RI dalam hal ini sudah membuat wdah yang Ngerti
Tahu dan mengeti saja tidak cukup, kalau tidak merasakan, menyadari, dan tidak ada artinya kalau tidak melaksanakan dan tidak memperjuangkan,Ngerti adalah mengerti atau mengetahui.Unsur pengertian moral adalah kesadaran moral.Pengertian akan nilai, kemampuan untuk mengambil gagasan orang lain.Pengambilan tentang keputusan berdasarkan nilai moral, dan pengertian mendalam tentang dirinya sendiri.
a)      Ngerasa
Merasa saja dengan tidak pengertian dan tidak pengertian dan tidak melaksanakan, menjalankan tanpa kesadaran dan tanpa pengertian tidak akan membawa hasil.Sebab itu syarat bagi peserta tiap perjuangan cita-cita itu dan merasa pula perlunya bagi dirinya dan bagi masyarakat dan harus mengamankan perjuangan itu.
b)      Nglakoni
Nglakoni artinya melakukan atau berbuat dengan tindakan nyata bukan hanya berpangku tangan menunggu wahyu dari langit.Merasa da mengerti saja tidak cukup, apa yang telah dimengerti dan dirasakan harus diaplikasikan dalam tindakan untuk membutikkan bahwa belajar mau nglakoni atau melakukan tindakan.Tetapi melaksanakan dan menjalankan tanpa kesadaran dan tanpa pengertian tidak tanpa membawa hasil.Ilmu amal perbuatan adalah kosong, perbuatan tanpa ilmu pincang.Bagi pengikut dan peserta perjuangan haruslah penuh pengetahuan dan pengertian, penuh semangat dan kemauan dan sungguh-sungguh melaksanakan semua yang menjadi yang pengetahuan dan cita-citanya.

                                                         I.            Ing ngorso sun tuladha artinya ing ngarso itu didepan atau dimuka, sung berasal dari data ingsun yang saya, tuladha berarti tauladan. Jadi ing ngarso sung tuladha adalah menjadi seorang pemimpin adalah kata tauladan, harus mampu memberikan tauladan bagi bawahan atau buahnya sehingga yang harus dipegang teguh oleh seorang pemimpin adalah kata tauladan setihingga pada akhirnya yang harus di tiru oleh seorang pemimpin adalah ketauladanannya.
                                                      II.            Ing madya mangun karsa’
Ing madya artinya di tengah-tengah, mangun berarti membangkitkan atau menggugah dan karsa diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat.Jadi makna dari kata itu adalah seorang pemimpin ditengah keibukannya harus juga mampu membangkitkan semangat kerja anggotanya.
                                                   III.             Tut Wuri Handayani
Tut wuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani berarti memberikan dorongan moral atas dorongan semangat.Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seorang komandan atau pimpinan harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.Dengan kata lain seorang pemimpin disini harus mampu memberikan dorongan moral dari belakang agar orang-orang disekitarnya dapat merasa situasi yang baik dan bersahabat sehingga kita dapat menjadi manusia yang bermanfaat dimasyarakat.


5. TRI HAYU
Pendidikan Budi Pekerti atau Karakter, yaitu bulatnya jiwa manusia, bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan yang akan menumbuhkan energi jiwa manusia sebagai makhluk individu dan sosial dan dapat memerintah atau menguasai dirinya sendiri , mulai dari gagasan, pikiran, atau angan-angan hingga menjadi tindakan. Ki Hadjar menyebutnya sebagai manusia yang beradab dan itulah tujuan Pendidikan Indonesia secara garis besar ( Dewantara I, 2004 ). Maka, Ki Hadjar membagi fasa pendidikan menjadi tiga perkembangan, yaitu :

a.       Mamayu hayuning salira (mencita-citakan kebahagiaan diri sendiri)
Dimana pendidikan harus bermanfaat bagi siswa yang bersangkutan, keluarga, dan masyarakat  disekitarnya.

b.      Mamayu hayuning bangsa (mencita-citakan kebahagian seluruh bangsa Indonesia)
Memayu Hayuning Bongso, yang berarti pendidikan berguna bagi bangsa, negara, dan tanah airnya.

c.       Memayu Hayuning Manungso ( mencita-citakan kebahagiaan umat manusia seluruh dunia)
Dimana pendidikan berguna bagi masyarakat yang lebih luas lagi yaitu dunia atau masyarakat global.





6. TRI SENTRA PENDIDIKAN
Tri Pusat Pendidikan adalah tiga pusat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan terhadap anak. Didalam hidupnya anak- anak ada tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting baginya yaitu alam keluarga, alam perguruan dan alam pergerakan pemuda(Masyarakat).
a)      Alam Keluarga/Pendidikan Keluarga

Keluarga adalah lembaga sosial yang terbentuk setelah adanya suatu perkawinan. Keluarga mempunyai otonom melaksanakan pendidikan, orang tua mau tidak mau, berkeahlian atau tidak, berkewajiban secara kodrati untuk menyelenggarakan pendidikan terhadap anak – anaknya.

Pendidikan yang terjadi di lingkungan keluarga berlangsung secara alamiah dan wajar sehingga disebut pendidikan informal yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari – hari dengan sadar atau tidak yang mana kegiatan pendidikannya dilaksanakan tanpa suatu organisasi yang ketat dan tanpa adanya program waktu.

Menurut Ki Hajar Dewantoro, suasana kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan individu maupun social. Oleh karena itu keluarga adalah tempat pendidikan yang sempurna untuk melangsungkan pendidikan kearah penbentukan pribadi yang utuh.

b)     Alam Perguruan/Pendidikan sekolah

Sekolah sebagai lembaga pendidikan telah ada sejak beberapa abad yang lalu, yaitu pada zaman Yunani kuno. Kata sekolah berasal dari bahasa yunani “Schola” yang berarti waktu menganggur atau waktu senggang.

Bangsa Yunani kuno mempunyai kebiasaan berdiskusi guna menambah ilmu dan mencerdaskan akal. Lambat laun usaha diselenggarakan secara teratur dan berencana (secara formal) sehingga akhirnya timbulah sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang bertugas untuk menambah ilmu pengetahuan dan kecerdasan akal.

Sekolah sebagai pusat pendidikan formal merupakan perangkat masyarakat yang diserahi kewajiban pemberian pendidikan dengan organisasi yang tersusun rapi, mulai dari tujuan, penjejangan, kurikulum, administrasi dan pengelolaannya.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan sebenarnya ada banyak ragamnya, dan hal ini tergantung dari segi mana melihatnya.

1)  Ditinjau dari segi mana yang mengusahakan :

Sekolah Negeri, yaitu sekolah yang diusahakan oleh pemerintah baik dari segi pengadaan fasilitas, keuangan maupun pengadaan tenaga pengajar.
Sekolah Swasta, yaitu sekolah yang diusahakan oleh selain pemerintah, yaitu badan – badan swasta.

2)  Ditinjau dari sudut tingkatan :

Pendidikan Pra Sekolah, yaitu pendidikan yang diperuntukkan bagi anak sebelum memasuki pendidikan dasar.
a.       Pendidikan Dasar, yaitu meliputi :
Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah
SMP/ MTs
b.      Pendidikan Menengah, yaitu meliputi :
      SMU dan Kejuruan
      Madrasah Aliyah
c.       Pendidikan Tinggi, yang meliputi :
      Akademi
      Institut
      Sekolah Tinggi
      Universitas
3)  Ditinjau dari sifatnya :

Sekolah Umum, yaitu sekolah yang mengutamakan perluasan ilmu pengetahuan, yang termasuk dalam sekolah ini adalah SD/ MI, SMP/ MTs, SMU/ MA.
Sekolah Kejuruan, yaitu sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian – keahlian tertentu, yang termasuk dalam sekolah ini adalah SMEA, MAK, SMKK, STM.
c)      Alam Pemuda/Pendidikan Masyarakat
Didalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diartikan bahwa masyarakat adalah pergaulan hidup manusia atau perkumpulan orang yang hidup bersama disuatu tempat dengan ikatan – ikatan aturan tertentu yang membuat warga masyarakat itu menyadari diri mereka sebagai suatu kelompok serta saling membutuhkan.

Kelompok-kelompok masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih dan bekerja sama dibidang tertentu untuk mencapai tujuan tertentu adalah merupakan sumber pendidikan bagi warga masyarakat , seperti lembaga – lembaga sosial budaya, yayasan – yayasan, organisasi – organisasi, perkumpulan – perkumpulan yang semuanya itu merupakan unsur – unsur pelaksana asas pendidikan masyarakat.

Masing – masing kelompok tersebut melakukan aktifitas – aktifitas keterampilan, penerangan dan pendalaman dengan sadar dibawah pimpinan atau koordinator masing – masing kelompok. Kesemua kelompok sosial tersebut diatas adalah merupakan unsur – unsur pelaku atau pelaksana asas pendidikan yang dengan sengaja dan sadar membawa masyarakat kepada kedewasaan, baik jasmani maupun rohani yang realisasinya terlihat pada perbuatan dan sikap kepribadian warga masyarakat.

Maka pendidikan masyarakat adalah pendidikan non formal yang memberikan pendidikan secara sengaja, terencana dan terarah kepada seluruh anggotanya yang pluralistic (majemuk) tetapi tidak dipersyaratkan berjenjang serta dengan aturan-aturan yang lebih longgar untuk mengarahkan menjadi anggota masyarakat yang baik demi tercapainya kesejahteraan social para anggotanya.

7. TRI NGA –NGERTI –NGRASA -NGLAKONI
·         Ngerti
Tahu dan mengeti saja tidak cukup, kalau tidak merasakan, menyadari, dan tidak ada artinya kalau tidak melaksanakan dan tidak memperjuangkan,Ngerti adalah mengerti atau mengetahui.Unsur pengertian moral adalah kesadaran moral.Pengertian akan nilai, kemampuan untuk mengambil gagasan orang lain.Pengambilan tentang keputusan berdasarkan nilai moral, dan pengertian mendalam tentang dirinya sendiri.
·         Ngerasa
Merasa saja dengan tidak pengertian dan tidak pengertian dan tidak melaksanakan, menjalankan tanpa kesadaran dan tanpa pengertian tidak akan membawa hasil.Sebab itu syarat bagi peserta tiap perjuangan cita-cita itu dan merasa pula perlunya bagi dirinya dan bagi masyarakat dan harus mengamankan perjuangan itu.
·         Nglakoni
Nglakoni artinya melakukan atau berbuat dengan tindakan nyata bukan hanya berpangku tangan menunggu wahyu dari langit.Merasa da mengerti saja tidak cukup, apa yang telah dimengerti dan dirasakan harus diaplikasikan dalam tindakan untuk membutikkan bahwa belajar mau nglakoni atau melakukan tindakan.Tetapi melaksanakan dan menjalankan tanpa kesadaran dan tanpa pengertian tidak tanpa membawa hasil.Ilmu amal perbuatan adalah kosong, perbuatan tanpa ilmu pincang.Bagi pengikut dan peserta perjuangan haruslah penuh pengetahuan dan pengertian, penuh semangat dan kemauan dan sungguh-sungguh melaksanakan semua yang menjadi yang pengetahuan dan cita-citanya.
8. TRILOGI KEPEMIMPINAN
1)      Ing ngorso sun tuladha artinya ing ngarso itu didepan atau dimuka, sung berasal dari data ingsun yang saya, tuladha berarti tauladan. Jadi ing ngarso sung tuladha adalah menjadi seorang pemimpin adalah kata tauladan, harus mampu memberikan tauladan bagi bawahan atau buahnya sehingga yang harus dipegang teguh oleh seorang pemimpin adalah kata tauladan setihingga pada akhirnya yang harus di tiru oleh seorang pemimpin adalah ketauladanannya.
2)      Ing madya mangun karsa’
Ing madya artinya di tengah-tengah, mangun berarti membangkitkan atau menggugah dan karsa diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat.Jadi makna dari kata itu adalah seorang pemimpin ditengah keibukannya harus juga mampu membangkitkan semangat kerja anggotanya.
3)      Tut Wuri Handayani
Tut wuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani berarti memberikan dorongan moral atas dorongan semangat.Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seorang komandan atau pimpinan harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.Dengan kata lain seorang pemimpin disini harus mampu memberikan dorongan moral dari belakang agar orang-orang disekitarnya dapat merasa situasi yang baik dan bersahabat sehingga kita dapat menjadi manusia yang bermanfaat dimasyarakat.
9. TRI PANTANGAN
Siapapun yang ingin hidupnya aman, tertip, damai salam dan bahagia maka harus diterapkan teori tri pantangan itu. Dan ini harus dijadikan pedoman hidup dan tuntunan hidup didalam menjalani kehidupan di dunia, khususnya wong taman siswa dan umumnya untuk masyarakat bangsa Indonesia. Dan demikianlah tri pantangan menurut KI Hadjar yaitu:
1.      PANTANG MENYALAHGUNAKAN KEKUASAAN/WEWENANG.
Sekarang dari kalangan pegawai rendah sampai yang paling tinggi punya peluang untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai dalam pribadinya untuk menyalahgunakan kekuasaan atau penugasan yang menjadi tanggung jawabnya , yang terjadi adalah nepotisme, menutupi/membela kekurangan/kesalahan kerabatnya atau kelompoknya yang mengakibatkan jalinan yang tidak sehat. Dan ujungnya kepentikngan rakyat diabaikan. Seorng pemimpin tidak mau mundur dari jabatanya, korupsi berkiblatkan wajib bagi mereka, kelompok koalisi akan memperkokoh kiprahnya dalam berpolitik, sehingga yang kita temui membela golongannya.
2.      PANTANG MENYALAHGUNAKAN KEUANGAN.
Mengelola keuangan butuh perfek yang lebih dari bidangnya teledor, lupa, salah tulis, salah ketik, salah hitungan, dalam bidang keuangan sangat tabu karena wewenangnya.
3.      PANTANG MELANGGAR KESUSILAAN
Kesusilaan dan etika peradapan yangmembedakan antara manusia dengan makluk tuhan lainnya. Makin meningkat mutu peradapannya manusia makin tertata kesusilannya, etika

10.KONTINU
Dasar kulturil ini dijelaskan Ki Hadjar bahwa kebudayaan itu sifatnya kontinu, bersambung tak putus-putus, berkembang maju.Dengan perkembangan dan kemajuan sesuatu bangsa ditarik terus.Kemajuan suatu bangsa adalah lanjutan garis hidup asalnya yang ditarik terus dengan menentukan nilai-nilai baru baik dari bangsa sendiri maupun dari luar.
10.1 KONSENTRIS
Menurut Ki Hadjar alam hidup manusia itu merupakan “ alam hidup berbulatan” (kensentrif), yang digambarkan sebagai lingkaran (cirkel) besar kecil yangyang semua itu bersatu titik pusat (midllepunt) dimana orang duduk atau berdiri diatas titik pusat itu.Lingkaran-lingkaran alam kehidupan kedaerahan, golongan faham dan keyakinan, golongan politik atau kepartaian ataupun golongan-golongan lainnya yang merupakan kesatuan hidup yang tersusun dan terikat oleh sesuatu faham kehidupan manusia.
Seseorang adalah kecuali sebagai pribadi, ia juga bagian dan satu keluarga, bagian dari satu bangsa dan ia adalah juga manusia.Kuat lemahnya perasaan lingkungan alam itu tergantung dari keadaan yang melingkarinya.
Menurut Ki Hadjar, oleh karena garis lingkaran itu tidak pernah bentrokan apabila memang titik pusatnya satu, maka sebenarnya apabila orang-orang itu duduk dan berdiri diatas pendiriannya masing-masing tidak akan saling berbentrokan, apabila masing-masing menghargai pendirian orang lain.
Perasaan kesukuan dan kedaerahan dan golongan sebagai juga perasaan harga diri adlah perasaan yang wajar yang mestinya ada dan tidak bisa dilenyapkan.Hanya apabila perasaan itu akan meluap dan berakibat merugikan keselamatan hidup bersama sedaerah, sebangsa, dan sedunia, bahkan sebaliknya supaya bisa menjadi urunan bagi kekuatan dan kepentingan hidup bersama sebangsa dan seluruh manusia.
10.2 KONVERGEN
Konvergensi adalah dasar ketiga kemasyarakatan yang fungsinya sambung dan hubungan kita dengan masyarakat yang lebih luas (konvergensi).Menghubungkan dirinya dengan masyarakat.Berdasarkan pendidikan tamansiswa menjelaskan bahwa untuk anak-anak pelajaran disesuaikan dengan alam keluarganya.Demikian juga pelajaran kebudayaan.Dari kebudayaan dan kesenian daerah, meningkat kepada kesenian dan kebudayaan dunia yang akan dapat menambah kekayaan kita sebagai bangsa, dan memudahkan hubungan bangsa kita dengan bangsa-bangsa yang lainnya, yang akan menempatkan bangsa dan rakyat Indonesia ditengah-tengah pergaulan bangsa-bangsa di dunia dalam kedudukan yang sejajar.






BAB 3
KESIMPULAN

            Ketrkaitan Trilogi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat penting dikarnakan supaya kehidupan lebuh terarah dan mencapai tujuan yang mulia dan menjadi manusia yang berjiwa merdeka.
Dari pembahasan diaatas dapat di ambil bahwa kita harus mengerti-merasa-dan mengamalkan karna Tahu dan mengeti saja tidak cukup, kalau tidak merasakan, menyadari, dan tidak ada artinya kalau tidak melaksanakan dan tidak memperjuangkan,Ngerti adalah mengerti atau mengetahui.Unsur pengertian moral adalah kesadaran moral.Pengertian akan nilai, kemampuan untuk mengambil gagasan orang lain.Pengambilan tentang keputusan berdasarkan nilai moral, dan pengertian mendalam tentang dirinya sendiri.
Ajaran tersebut bukan untuk di jauhi akan tetapi harus di pelajari dan di amalkan.










DAFTAR PUSTAKA

Sutikno.2013.Ketamansiswaan 1.Yogyakarta
SMA Taman Madya.2013.Trisula (mengakhiri kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan),Jakarta .
Wikipedia.trilogi.
Kamil,insan.2012.Trilogi Pendidikan di Tamansiswa.Palembang: mistikblog.com
Wijaya,Karta.2013.Ki Hadjar dengan Tri Pantangan.Cirebon:blogspot

Tidak ada komentar:

Posting Komentar